Kamis, 20 November 2008

Puisi-Puisi Amien Kamil

kompas.com

MEREKAM DAUN GUGUR

Sebuah potret adalah…
Sebuah kesaksian akan masa silam
Ada cermin masa depan membayang
Ada daun gugur melayang

Potret, juga terbuka untuk berkaca
Mengenang siapa dan apa saja

(Lihat, ada tahun-tahun berkejaran
Seperti mimpi buruk di musim kemarau
Mengacau otak, memancing kekeruhan
meledakkan amarah
dan prahara pecah melanda
melumatkan kota-kota
Tempat ibadah hangus diberangus isyu
Massa kalap jadi bom waktu, jadi peluru)

“Jangan kokang senapan!”
Ujar ketapel pada serdadu yang lapar

Daun-daun terus berguguran
Tak peduli musim paceklik ataupun hujan

“Siapa yang jadi panduan, angin dan peta
tak lagi bisa dipercaya”
Ujar kompas pada nakhoda yang hilang arah

Daun gugur sepanjang malam dan pagi
Daun gugur sepanjang sejarah
Daun gugur terpatri jadi puisi

Jakarta, November 1998



TAMSIL TUBUH TERBELAH

Langit tanpa bulan
di perempatan jantung kota republik bla bla bla
seorang lelaki separuh baya
matanya nanar membara menatap angkasa
Rambut kusut, kumal bajunya
Ia tak bernama,
jawatan sosial hanya mencatat nomor registrasi
agar proyek rehabilitasi serta subsidi
menggelinding lancar ke dalam laci

Setiap ditanya; “nama?”
Ia senantiasa menggeleng tanpa tenaga

“Pablo!”
A, siapa pertama yang memanggil itu
Lantas orang-orang seantero kota pun memanggilnya;
“Pablo! Pablo! Blo! Pab! Blo!”

Tawa renyahnya selalu terdengar
saat senja beranjak pulang
kelam membayang, malam pun datang
Pablo sempoyongan
Tangannya menggenggam anggur murahan

Pablo selalu riang, senyumnya mengembang
Kadang sambil melenggang, mulutnya nyerocos, omong apa saja
Kadang sambil berdendang cha-cha-cha
suaranya menggema, tanpa batas tembus angkasa

Ia sendirian tapi tak kesepian
temannya bintang-bintang dan anjing kudisan
Pablo sering mengadu dan beritahu diri sendiri
apa yang kan terjadi
Orang-orang menanggapnya seperti komedi yang tak pernah basi
Ia bukan aktor karbitan
tapi ada juga yang bilang
“ia hilang ingatan”
Ach, peduli setan
Pablo selalu keluyuran membelah dingin malam
Ada alam raya membayang dibalik otak kecilnya
“Fantastis..!”
Bagai ada sinyal lampu yang selalu “on”
menyala dan bergetar
Pabila ada gelombang isyarat dari masa lalu
atau pancaran gelombang peristiwa dari masa depan
Kupingnya selalu mendengar
dengung lebah serta upacara orang Indian
memanggil hujan di musim kemarau
Matanya selalu menangkap frekuensi yang sarat
dengan simbol-simbol yang mesti dipecahkan

Pablo sempoyongan menembus sunyi malam
Memasuki ruang yang membuka-menutup

Diantara lalu lalang, ia melihat banyak orang
berjalan tanpa kepala, tanpa tujuan
Diantara etalase-etalase kaca toko barang antik
ia melihat dirinya seperti guci keramik yang retak
Pablo tak peduli, semua bisa saja terjadi

(Sirine ambulance menggerung gerung
memecah sunyi malam
Lampu mercury memancar muram)

Pablo gentayangan dengan perut keroncongan
Pablo gemetar menahan dingin malam
Wajahnya pucat pasi, Mulutnya kelu
Kaki dan tangannya kaku

Pagi itu, di bangsal gawat darurat
sebuah rumah sakit utara kota
ada sesosok tubuh tak bernyawa dan tak bernama
Tak ada sanak famili yang mengaku keluarga
Sulit diidentifikasi karena tak ada jati-diri

Sore, tubuh itu langsung diotopsi
dikerat dan disayat di ruang operasi
Bersama malaikat, ia saksikan dokter ahli mengambil hati
serta organ tubuhnya yang masih berfungsi
lantas dimasukkan ke dalam stoples kaca
Sedang anggota tubuh lainnya
dibelah jadi beberapa bagian
oleh mahasiswa-mahasiswi kedokteran Universitas Negeri
dengan pisau babi, masuk kantung mayat
dan jadi komoditi yang lain lagi

Malam,
di langit tanpa bulan, tak cuma ada bintang
tapi ada roh serta malaikat yang beterbangan

Dan di bumi,
tercium aroma kematian orang-orang
bau aroma kamboja dan asap dupa melayang
mengantar mereka di perabukan

Berlin, Juni 2004

Amien Kamil, lahir di Jakarta 1963. Tahun 1983, sempat belajar di Sinematografi Institut Kesenian Jakarta. Tahun 1986-1996, bergabung dengan Bengkel Teater Rendra, terlibat dalam beberapa pementasan di kota-kota besar di Indonesia. Tahun 1988, ikut serta dalam “The First New York International Festival Of The Arts”, sempat juga mengikuti workshop di “Bread & Puppets Theatre” di Vermont, USA. Tahun 1990, pentas di Tokyo & Hiroshima, Japan. Tahun 1999, Tour Musik Iwan Fals di Seoul, Korea. Lighting Design untuk konser musik Iwan Fals hingga tahun 2002, pentas di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Tahun 2003-2005, kolaborasi dengan penyair Jerman Brigitte Oleschinski. Pentas multimedia di Berlin, Koln, Bremen dan Hamburg. Selain itu juga memberikan workshop teater di Universitas Hamburg, Leipzig dan Passau. Mengikuti International Literature Festival “Letras Del Mundo” di Tamaulipas-Tampico, Mexico.

Tahun 2006, Sutradara “Out Of The Sea”, Slavomir Mrozek, Republic of Performing Arts, Teater Utan kayu, Jakarta. Tahun 2007, Antologi puisi “Tamsil Tubuh Terbelah” terbit dan masuk dalam 10 besar buku puisi terbaik Khatulistiwa Literary Award 2007. Tahun 2008, Poetry Performing “Tamsil Tubuh terbelah”, kolaborasi dengan Iwan Fals, Oppie Andaresta, Irawan Karseno, Toto Tewel, Njagong Percusion, Republic of Performing Arts, di Teater Studio, Taman Ismail Marzuki. Tahun 2009, Pameran lukisan & Instalasi “World Without Word” di Newseum Café. Tahun 2010, Sutradara Performing Arts “Elemental”, kolaborasi dengan pelukis mancanegara, Jakarta International School. Tahun 2011, Sutradara “Sie Djin Koei”, Republic of Performing Arts, Mall Ciputra, Jakarta. Di bulan April, Sutradara & Perancang Topeng “Macbeth”, William Shakespeare, Produksi Road Teater, Gedung Kesenian Jakarta. Mei-Juni, Kunjungan Budaya ke Denmark, Germany dan Norway. Juli, Mengikuti “ International Culture Dance Festival 2011” Sidi Bel Abbes, Algier, North Africa.

Tidak ada komentar:

A. Mustofa Bisri A'yat Khalili Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah El Khalieqy Acep Syahril Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu AF Denar Daniar Afrizal Malna Agus Manaji Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Maltuf Syamsury Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Ala Roa Aldika Restu Pramuli Alfatihatus Sholihatunnisa Alfiyan Harfi Ali Makhmud Ali Subhan Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Andry Deblenk Anggie Melianna Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Aprinus Salam Ariandalu S Arieyoko Ksmb Arya Winanda As Adi Muhammad Asep Sambodja Atrap S. Munir Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Badaruddin Amir Bakdi Sumanto Bambang Darto Bambang Kempling Bambang Widiatmoko Beni Setia Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sudjibto Bernard S. Y. Batubara Binhad Nurrohmat Budhi Setyawan Budi Palopo Bustan Basir Maras Chairul Abhsar Chavchay Saifullah Cut Nanda A. D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Afriady Dadang Ari Murtono Daisy Priyanti Daysi Priyanti Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Desti Fatin Fauziyyah Dewi Kartika Dharmadi Diah Budiana Diah Hadaning Dian Hartati Didik Komaidi Dimas Arika Mihardja Djoko Saryono Dody Kristianto Dorothea Rosa Herliany Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Edy Lyrisacra Effendi Danata Eimond Esya Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Nuryono El Sahra Mahendra Ellie R. Noer Elly Trisnawati Emha Ainun Nadjib Endang Supriadi Endang Susanti Rustamadji Eny Rose Eppril Wulaningtyas R Esha Tegar Putra Esti Nuryani Kasam Etik Widya Evi Idawati Evi Melyati Evi Sefiani Evi Sukaesih Fadhila Ramadhona Fahmi Faqih Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fatimah Wahyu Sundari Fauzi Absal Felix K. Nesi Fikri MS Fina Sato Firman Wally Fitrah Anugerah Frischa Aswarini Gampang Prawoto Ghaffur Al-Faqqih Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Gunawan Maryanto Gunoto Saparie Gus tf Sakai Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hari Leo Haris del Hakim Hasan Al Banna Hasan Aspahani Hasta Indriyana Helga Worotitjan Heri Latief Heri Listianto Heri Maja Kelana Herlinatiens Hudan Hidayat Hudan Nur Ibnu Wahyudi Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilenk Rembulan Imam S Arizal Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santoso Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indrian Koto Isbedy Stiawan ZS Iwan Gunadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Johan Khoirul Zaman Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Saputro Jufri Zaituna Jusuf AN Kadek Wara Urwasi Kadjie Bitheng MM Kartika Kusworatri Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Kirdjomuljo Kurnia Effendi Kurniawan Junaedhie Kurniawan Yunianto Kusprihyanto Namma Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lailatul Muniroh Landung Rusyanto Simatupang Lela Siti Nurlaila Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Linus Suryadi AG Liza Wahyuninto Lubis Grafura Lutfi Mardiansyah M. Badrus Alwi M. Faizi Maghfur Munif Maghie Oktavia Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marwanto Mas Marco Kartodikromo Mashuri Mathori A. Elwa Matroni el-Moezany Maya Mustika K. Mega Vristian Miftahul Abrori Mohammad Yamin Muhammad Ali Fakih Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muntamah Cendani Mustiar AR Mustofa W Hasyim Mutia Sukma Nadjib Kartapati Z Nanang Suryadi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Noor Sam Nunung S. Sutrisno Nur Iswantara Nur Lodzi Hady Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Pariyo Adi Pringadi AS Pringgo HR Puisi-Puisi Indonesia Purwadmadi Admadipurwa Puspita Rose Putri Sarinande R. Toto Sugiharto Rachmat Djoko Pradopo Raedu Basha Ragil Suwarno Pragolapati Rakai Lukman Rama Prabu Ramadhan KH Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Ribut Wijoto Rikard Diku Robin Al Kautsar Rozi Kembara Rudi Hartono Rusydi Zamzami S Yoga Sahaya Santayana Saiful Bakri Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Selendang Sulaiman Seli Desmiarti Sigit Sugito Sihar Ramses Simatupang Siska Afriani Sitok Srengenge Sitor Situmorang Slamet Rahardjo Rais Slamet Widodo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Harjanto Sahid Sri Jayantini Sri Setya Rahayu Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunardi KS Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutirman Eka Ardhana Syifa Aulia Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Ranusastra Asmara Teguh Triaton Tengsoe Tjahjono Tharie Rietha Thowaf Zuharon Timur Sinar Suprabana Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Ulfatin Ch Umbu landu Paranggi Unieq Awien Usman Arrumy W. Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyu Subuh Warih Wisatsana Wayan Sunarta Weni Suryandari Widi Astuti Wiji Thukul Winarni R. Y. Wibowo Yonathan Rahardjo Yosi M Giri Yudhi Herwibowo Yudhiono Aprianto Yurnaldi Yusri Fajar Yusuf Suharto Yuswan Taufiq Yuswinardi Zaenal Faudin Zainal Arifin Thoha Zamroni Allief Billah Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae