Kamis, 20 November 2008

Puisi-Puisi Javed Paul Syatha

DEMI WAKTU

Apa yang kau pikir tentang aku selama ini adalah kesalahan terbesar yang pernah dilakukan oleh waktu; keberadaan itu pencapaian di perjalanan waktu melampaui waktu; aku memang ada di jalanku sendiri, namai keadaan dengan penyerahan sesuatu yang memang seharusnya ada tapi tak terlihat, maka siapa menemui duniaku disana tidak bersembunyi dari jejakku, maka jejakjejak itu akan mengantarnya sendiri pada kabar mencapai kebenaran penempatan wajah tertinggi; demi waktu aku milikmu demi aku waktumu milikku.

Adakah kata kan disekat pembatas yang nyata sedang waktu sendiri adalah bahasa akhir melepaskan segala kehidupan.

Ini waktu bukanlah kebohongan, adalah yang menandai batas yang kau pikirkan: siapa melewatinya dengan pandangan kebenaran.

Lamongan, 2006



POETRY OF ABSOLUTION
:bagi kaum pemurtad dan berhala

Tentang kehidupan terasing ini; aku menangkap manusiamanusia di sekitarku tak lain adalah kesiaan, begitupun aku. Inilah kehidupan paling aneh yang pernah aku rasakan; kehidupan seakan karya fiksi atau sajak gelap yang tak ada maknanya, selain duka sekaligus kekecewaan paling aniaya.

Dengan menciptakan kehidupan seperti ini, bukankan tuhan ingin mengingkari eksistensi diri di luar dirinya? sungguh takdir yang aneh yang pernah aku pikir. Bukankah aku adalah penderitaan sekaligus ketidakberdayaan yang pernah diciptakan tuhan dengan imajinasi yang cerdas sekaligus kegilaannya? Maka aku tidak begitu saja percaya akan diriku sendiri akan harapanharapan yang pernah aku impikan di ujung langit sekalipun. Oleh karenanya aku hanya mendengar rasa yang selalu mengajakku bicara tentang bagaimana menghadapi kehidupan dengan segala ketenangan, lalu aku dengan sekujur kehidupan yang pongah menembusi warnawarna kabut akan kehidupan yang lain dan aku berjalan sebagai manusia yang siapapun bisa melihatnya dengan jelas.

Ya, akulah kejujuran tentang diriku sendiri tentang kehidupan yang rongsok ini. Aku menemukan tuhan untuk langit dan bumi, tapi bukan untuk aku yang membuang penghormatan dan makna bagi syurga. sungguh, tidak ada alasan lain untuk kehidupan selain pengingkaran akan kematian.

Telah aku terima segala nestapa menembusi temboktembok pengembaraan, menerbangi langit, merontokkan daun cahaya, tertatih menyeret sekujur tubuh masuki kehidupan absolut; ini jalan pintas sesungguhnya telah lama aku bangun, maka lihatlah jejakku dari wujud terima kasih itu: aku bingkis untuk kaum pemurtad dan berhala.

O, aku selalu sakit ketika bercerita tentang kerinduan kepadamu tuhan, tapi setidaknya aku telah jujur pada diriku sendiri membenci sesuatu yang aku anggap pantas untuk dibenci tentang lipatan idealogi dan zaman yang gelap yang pernah menjadi menara di kubangan paling menakutkan: tentang hayalan, keimanan dan kesangsian menjadi segugus dosa.

Aku sekarang menutup mataku secara berlahan sejenak melupakan segala, hanya hati yang memanggil kepada tubuhku sendiri; tubuh yang selama ini tergadaikan pada kepercayaan hayalanhayalan yang melampaui keyakinankeyakinanku.

Sungguh, aku tidak akan pernah berdamai dengan semesta pikiranpikiranku sendiri. kelak aku akan antusias sekali menghadapi kematian.

Lamongan 2006



SESAYAP KUNANG

Kunangkunang yang terjerat dalam tanah belantara, hendak menuju matahari. Tapi sayap yang ia pakai untuk terbang telah terlepas dari tubuhnya sebelum mencapai matahari.

Merambatlah kunangkunang di tanah belantara, ia kehilangan arah di tengah pohon keluarga. Semua jalanan buntu bahkan jejakjejak yang membawa kembali kepada perjalanan telah lenyap, tidak ada jalan keluar bagi kunangkunang yang tersesat.

Meski matahari pagi sendiri menghapus segala ketidakmungkinan kunangkunang untuk pulang ke suatu rimbanya. “duhai matahari; karena kebenaran tidak pernah terbang begitupun aku” teriak kunangkunang dalam ketidakberdayaannya ketika sangat merindu matahari.

Dan kunangkunang tidak pernah keluar dari tanah belantara dan kunangkunang tetap dalam dirinya.

Suatu masa ia terbang karena dirindu matahari sendiri; meski dengan tanpa sayap.

Lamongan, 2005

Tidak ada komentar:

A. Mustofa Bisri A'yat Khalili Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah El Khalieqy Acep Syahril Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu AF Denar Daniar Afrizal Malna Agus Manaji Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Maltuf Syamsury Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Ala Roa Aldika Restu Pramuli Alfatihatus Sholihatunnisa Alfiyan Harfi Ali Makhmud Ali Subhan Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Andry Deblenk Anggie Melianna Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Aprinus Salam Ariandalu S Arieyoko Ksmb Arya Winanda As Adi Muhammad Asep Sambodja Atrap S. Munir Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Badaruddin Amir Bakdi Sumanto Bambang Darto Bambang Kempling Bambang Widiatmoko Beni Setia Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sudjibto Bernard S. Y. Batubara Binhad Nurrohmat Budhi Setyawan Budi Palopo Bustan Basir Maras Chairul Abhsar Chavchay Saifullah Cut Nanda A. D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Afriady Dadang Ari Murtono Daisy Priyanti Daysi Priyanti Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Desti Fatin Fauziyyah Dewi Kartika Dharmadi Diah Budiana Diah Hadaning Dian Hartati Didik Komaidi Dimas Arika Mihardja Djoko Saryono Dody Kristianto Dorothea Rosa Herliany Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Edy Lyrisacra Effendi Danata Eimond Esya Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Nuryono El Sahra Mahendra Ellie R. Noer Elly Trisnawati Emha Ainun Nadjib Endang Supriadi Endang Susanti Rustamadji Eny Rose Eppril Wulaningtyas R Esha Tegar Putra Esti Nuryani Kasam Etik Widya Evi Idawati Evi Melyati Evi Sefiani Evi Sukaesih Fadhila Ramadhona Fahmi Faqih Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fatimah Wahyu Sundari Fauzi Absal Felix K. Nesi Fikri MS Fina Sato Firman Wally Fitrah Anugerah Frischa Aswarini Gampang Prawoto Ghaffur Al-Faqqih Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Gunawan Maryanto Gunoto Saparie Gus tf Sakai Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hari Leo Haris del Hakim Hasan Al Banna Hasan Aspahani Hasta Indriyana Helga Worotitjan Heri Latief Heri Listianto Heri Maja Kelana Herlinatiens Hudan Hidayat Hudan Nur Ibnu Wahyudi Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilenk Rembulan Imam S Arizal Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santoso Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indrian Koto Isbedy Stiawan ZS Iwan Gunadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Johan Khoirul Zaman Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Saputro Jufri Zaituna Jusuf AN Kadek Wara Urwasi Kadjie Bitheng MM Kartika Kusworatri Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Kirdjomuljo Kurnia Effendi Kurniawan Junaedhie Kurniawan Yunianto Kusprihyanto Namma Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lailatul Muniroh Landung Rusyanto Simatupang Lela Siti Nurlaila Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Linus Suryadi AG Liza Wahyuninto Lubis Grafura Lutfi Mardiansyah M. Badrus Alwi M. Faizi Maghfur Munif Maghie Oktavia Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marwanto Mas Marco Kartodikromo Mashuri Mathori A. Elwa Matroni el-Moezany Maya Mustika K. Mega Vristian Miftahul Abrori Mohammad Yamin Muhammad Ali Fakih Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muntamah Cendani Mustiar AR Mustofa W Hasyim Mutia Sukma Nadjib Kartapati Z Nanang Suryadi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Noor Sam Nunung S. Sutrisno Nur Iswantara Nur Lodzi Hady Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Pariyo Adi Pringadi AS Pringgo HR Puisi-Puisi Indonesia Purwadmadi Admadipurwa Puspita Rose Putri Sarinande R. Toto Sugiharto Rachmat Djoko Pradopo Raedu Basha Ragil Suwarno Pragolapati Rakai Lukman Rama Prabu Ramadhan KH Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Ribut Wijoto Rikard Diku Robin Al Kautsar Rozi Kembara Rudi Hartono Rusydi Zamzami S Yoga Sahaya Santayana Saiful Bakri Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Selendang Sulaiman Seli Desmiarti Sigit Sugito Sihar Ramses Simatupang Siska Afriani Sitok Srengenge Sitor Situmorang Slamet Rahardjo Rais Slamet Widodo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Harjanto Sahid Sri Jayantini Sri Setya Rahayu Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunardi KS Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutirman Eka Ardhana Syifa Aulia Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Ranusastra Asmara Teguh Triaton Tengsoe Tjahjono Tharie Rietha Thowaf Zuharon Timur Sinar Suprabana Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Ulfatin Ch Umbu landu Paranggi Unieq Awien Usman Arrumy W. Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyu Subuh Warih Wisatsana Wayan Sunarta Weni Suryandari Widi Astuti Wiji Thukul Winarni R. Y. Wibowo Yonathan Rahardjo Yosi M Giri Yudhi Herwibowo Yudhiono Aprianto Yurnaldi Yusri Fajar Yusuf Suharto Yuswan Taufiq Yuswinardi Zaenal Faudin Zainal Arifin Thoha Zamroni Allief Billah Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae