http://forum-sastra-lamongan.blogspot.com/
CAHAYA ILAHI
Malam dari pijaran cahaya Allah
Sunyi menjadi tahajud suci di dalam hati
mengukir nama dalam tasbih paling syahdu.
Memanggil-MU dengan tangan yang bergetar
tak mampu diri rasakan rindu ini
Surabaya 12-07-08
KALAM CINTA
Maha Mulia yang menggenang
sepanjang waktu alirkan Rahmat
yang tak kuat matahari pandang pesonaMu
sehingga ia bagaikan Engkau saedang ia bukanlah Engkau
cintraMu tak bersembunyi dalam getar
kembali diri hanyut dalam air yang jernih nan bening
"sungguh dari air itulah kehidupan diturunkan"
aku sekaligus tak ingin berubah dalam kejap waktu ini.
Bandung 29-12-08
GELEMBUNG REVOLUSI SYURGAWI
“Manusia- manusia dalam novel, manusia-manusia dalam film
Mahluk –mahluk dalam dunia kesunyian memanggil ruh para pemberontak.
Orang-orang dari guyuran rupiah dan dollar
Insan-insan dari lumpur politik
Jasad-jasad dalam rongga dunia memanggil nyawa para pemberi adil
O……Kalbu yang getir,
aku memanggil Ruh yang kesepian dipesta monster kapitalisme
dengan 1 jari tengah berwarna merah
O… …..mimpi yang tertimbun gedung megah,
Aku memanggil hasrat yang sekarat diatas ranjang putih
tempat pembantaian pada kemanusiaan berada
dengan 1 slogan, IMPREALISME……kadal bunting.
Dengarlah, Revolusi syurgawi ini bukanlah revolusi basa-basi
yang memuja demokerasi palsu, agamis buta atau sosialis tuli.
Tak ada ruang bagi rasisme berkhotbah.Tak ada fasisme berorasi,
karena saat ini,
Aku memanggil arwah-arwah yang mati tanpa doa-doa
dan kembang wangi 7 rupa.
Disinilah aku tersenyum,melihat mereka dikubur dengan tanah merah,
disiram ludah-ludah gelandangan dari langit yang memerah.”
Lamongan.2-05-07
KAU DAN BINTANG
Teruntuk: Restu LA Rose
Sehabis langit mengurai gerimis
dewi malam berlarian menutup senja
kini malam sedang bercerita
pada bulan yang mengandung purnama
pada dimensi tata surya dinegri cahaya
restu bumi mengajak mata
”tataplah 2 bintang dikemalaman
meraka beradu senyum dengan kehangatan ”
kau dan aku berselimut malam
agar perbincangan tak didengar burung malam
ini rahasih rindu
biarlah hanya kita yang tahu
kau dan bintang telah megajari ku senyum
tentang hari, rasa, juga cinta
restu diri panggillah aku dengan jari manismu
agar madunya menumpah ruah dalam qalbu
Sungguh, mengingatmu adalah berburu langit biru dikemalaman.
Lamongan. 15-11-08
SEJARAH TRAGEDI
“Demi masa sesungguhnya manusia dalam keadaan hina”
Dari waktu yang dijejali teror
kelam benar hidup tersakiti
peluit berbunyi siang ini
diperempatan hidup anak manusia ditilang
diruang keluarga para perempuan terbahak didepan tv
sedang sijelata menjadi kambing guling dialam nasibnya
demi kebodohan yang diagung-agungkan
kulit renta menjerit dikupas matahari
merataplah budak budak dunia dikaki para koruptor
sebelum serigala bermata samurai datang membabi buta
dengan letusan
karena suara keadilan akan disebut pemberontakan
patuhlah rakyat ku…
patuhlah dirimu dicumbui kebohongan
aku mencintaimu dari tanah hingga air
walau aku harus menguras air mata kesengsaraanmu
itu semua karena aku cinta pada rakyatku
maap aku harus membungkam suara nabi dengan dolar
karena aku ingin kau terus bercanda dengan doa
mengadulah padaNya
asal jangan kau turun kejalan menggugat ketimpangan
sebab kekuasaan itu begitu menyenangkan
oh…. Sejarah yang papa
aku takut pada apa yang disebut hidup
ketika mereka bekerja untuk kerakusan
orang pintar hanya menjadi pemutar,
pemutar kata atupun fakta
aku bodoh karena aku dibodohi
aku berteriak karena aku sesak, muak
dengan apa yang terjadi
aku pun diam karena aku ditodong kejahatan
lalu hidup ku tak bisa tenang
demi hutan hutan yang terbakar
apa yang terjadi pada jiwa manusia
Tuhan seperti mati dibawah ajang caci maki
dengan pedang berlumur kekjian
oh…..sejarah berbunuhan
aku ingin menilang diri sendiri dengan senyuman
karena doaku telah berhamburan dalam gerimis
dan membiarkan aku bersemayam dalam mendung
aku ingin membalas perang kebencian dengan laut yang meluap
agar sunyi menjadi penawar kaum yang dikalahkan kesombongan dunia
tapi mereka masih tetap ber ulah
kesadaran mati dipadang tandus
kemana kita akan pulang?
disudut bumi pun kini terjadi perang
kita tak bisa berharapkan tenang
karena semua tragedi sudah diciptakan
selamat jalan guguran bunga
akan kukirim wangimu kepemakaman
manusia-mansuia penuh cinta
selamat tinggal alam raya hijau
akan ku panggil engkau saat matahari terbenam
selamat jalan ruh kemiskinan
aku menunggu suara lapar disamping Zahra
selamat tinggal kehidupan yang damai
aku dan para perindu akan selalu berkata :
“ Demi masa…..Sesungguhnya manusia dalam keadaan hina”
Lamongan 22-11-08
SUMUR RATAPAN
Sumur itu meratap pada sesaji malam,
aliran mata air terdiam dalam tenang,
sesekali angin berbisik pada aroma mistik dari pepohonan.
Ruh kesepian merenung pada setiap kemelut dunia,
teriakan mesin mengubah lebat rimba
dengan gambar tak berupa.
Tanah tertusuk keris
tempat mahluk ganjil bersemayam.
Bebatuan retak,
disini sumur ratapan mengaliri batu gajah
lalu merenung menuju pemakaman wali.
Dan sang legenda dunia saat ini bersanding dipohon jati,
Meresapi resapan sumur yang meratap.
Mantup Lamongan 29-10-2008
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A. Mustofa Bisri
A'yat Khalili
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah El Khalieqy
Acep Syahril
Acep Zamzam Noor
Adi Toha
Adrian Balu
AF Denar Daniar
Afrizal Malna
Agus Manaji
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agus Sunarto
Ahmad Fatoni
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Maltuf Syamsury
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Fatoni
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Ala Roa
Aldika Restu Pramuli
Alfatihatus Sholihatunnisa
Alfiyan Harfi
Ali Makhmud
Ali Subhan
Amelia Rachman
Amie Williams
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Andry Deblenk
Anggie Melianna
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anna Subekti
Aprinus Salam
Ariandalu S
Arieyoko Ksmb
Arya Winanda
As Adi Muhammad
Asep Sambodja
Atrap S. Munir
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Badaruddin Amir
Bakdi Sumanto
Bambang Darto
Bambang Kempling
Bambang Widiatmoko
Beni Setia
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sudjibto
Bernard S. Y. Batubara
Binhad Nurrohmat
Budhi Setyawan
Budi Palopo
Bustan Basir Maras
Chairul Abhsar
Chavchay Saifullah
Cut Nanda A.
D. Zaini Ahmad
D. Zawawi Imron
Dadang Afriady
Dadang Ari Murtono
Daisy Priyanti
Daysi Priyanti
Dea Anugrah
Dea Ayu Ragilia
Dedy Tri Riyadi
Deni Jazuli
Denny Mizhar
Deny Tri Aryanti
Desti Fatin Fauziyyah
Dewi Kartika
Dharmadi
Diah Budiana
Diah Hadaning
Dian Hartati
Didik Komaidi
Dimas Arika Mihardja
Djoko Saryono
Dody Kristianto
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Pranoto
Dwi Rejeki
Dwi S. Wibowo
Edy Lyrisacra
Effendi Danata
Eimond Esya
Eka Budianta
Eko Hendri Saiful
Eko Nuryono
El Sahra Mahendra
Ellie R. Noer
Elly Trisnawati
Emha Ainun Nadjib
Endang Supriadi
Endang Susanti Rustamadji
Eny Rose
Eppril Wulaningtyas R
Esha Tegar Putra
Esti Nuryani Kasam
Etik Widya
Evi Idawati
Evi Melyati
Evi Sefiani
Evi Sukaesih
Fadhila Ramadhona
Fahmi Faqih
Faizal Syahreza
Fajar Alayubi
Fanny Chotimah
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fati Soewandi
Fatimah Wahyu Sundari
Fauzi Absal
Felix K. Nesi
Fikri MS
Fina Sato
Firman Wally
Fitrah Anugerah
Frischa Aswarini
Gampang Prawoto
Ghaffur Al-Faqqih
Gita Nuari
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Gunawan Maryanto
Gunoto Saparie
Gus tf Sakai
Halimi Zuhdy
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hari Leo
Haris del Hakim
Hasan Al Banna
Hasan Aspahani
Hasta Indriyana
Helga Worotitjan
Heri Latief
Heri Listianto
Heri Maja Kelana
Herlinatiens
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Ibnu Wahyudi
Ikarisma Kusmalina
Ike Ayuwandari
Ilenk Rembulan
Imam S Arizal
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Iman Budi Santoso
Imron Tohari
Indah Darmastuti
Indiar Manggara
Indra Tjahyadi
Indrian Koto
Isbedy Stiawan ZS
Iwan Gunadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Johan Khoirul Zaman
Johannes Sugianto
Joko Pinurbo
Joko Saputro
Jufri Zaituna
Jusuf AN
Kadek Wara Urwasi
Kadjie Bitheng MM
Kartika Kusworatri
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Kirdjomuljo
Kurnia Effendi
Kurniawan Junaedhie
Kurniawan Yunianto
Kusprihyanto Namma
Kuswaidi Syafi’ie
L.K. Ara
Lailatul Muniroh
Landung Rusyanto Simatupang
Lela Siti Nurlaila
Liestyo Ambarwati Khohar
Lina Kelana
Linda Sarmili
Linus Suryadi AG
Liza Wahyuninto
Lubis Grafura
Lutfi Mardiansyah
M. Badrus Alwi
M. Faizi
Maghfur Munif
Maghie Oktavia
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Maman S. Mahayana
Maqhia Nisima
Marcellus Nur Basah
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Mario F. Lawi
Marwanto
Mas Marco Kartodikromo
Mashuri
Mathori A. Elwa
Matroni el-Moezany
Maya Mustika K.
Mega Vristian
Miftahul Abrori
Mohammad Yamin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Rain
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muntamah Cendani
Mustiar AR
Mustofa W Hasyim
Mutia Sukma
Nadjib Kartapati Z
Nanang Suryadi
Nezar Patria
Ni Made Purnama Sari
Ni Made Purnamasari
Ni Putu Destriani Devi
Noor Sam
Nunung S. Sutrisno
Nur Iswantara
Nur Lodzi Hady
Nur Wahida Idris
Nurel Javissyarqi
Nurul Komariyah
Nyoman Tusthi Eddy
Nyoman Wirata
Pariyo Adi
Pringadi AS
Pringgo HR
Puisi-Puisi Indonesia
Purwadmadi Admadipurwa
Puspita Rose
Putri Sarinande
R. Toto Sugiharto
Rachmat Djoko Pradopo
Raedu Basha
Ragil Suwarno Pragolapati
Rakai Lukman
Rama Prabu
Ramadhan KH
Raudal Tanjung Banua
Remy Sylado
Ribut Wijoto
Rikard Diku
Robin Al Kautsar
Rozi Kembara
Rudi Hartono
Rusydi Zamzami
S Yoga
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Sartika Dian
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Selendang Sulaiman
Seli Desmiarti
Sigit Sugito
Sihar Ramses Simatupang
Siska Afriani
Sitok Srengenge
Sitor Situmorang
Slamet Rahardjo Rais
Slamet Widodo
Sosiawan Leak
Sreismitha Wungkul
Sri Harjanto Sahid
Sri Jayantini
Sri Setya Rahayu
Sri Wintala Achmad
Suci Ayu Latifah
Sumargono SN
Suminto A. Sayuti
Sunardi KS
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryanto Sastroatmodjo
Sutirman Eka Ardhana
Syifa Aulia
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Ranusastra Asmara
Teguh Triaton
Tengsoe Tjahjono
Tharie Rietha
Thowaf Zuharon
Timur Sinar Suprabana
Tita Maria Kanita
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
TS Pinang
Ulfatin Ch
Umbu landu Paranggi
Unieq Awien
Usman Arrumy
W. Haryanto
W. Herlya Winna
W.S. Rendra
Wahyu Hidayat
Wahyu Subuh
Warih Wisatsana
Wayan Sunarta
Weni Suryandari
Widi Astuti
Wiji Thukul
Winarni R.
Y. Wibowo
Yonathan Rahardjo
Yosi M Giri
Yudhi Herwibowo
Yudhiono Aprianto
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yusuf Suharto
Yuswan Taufiq
Yuswinardi
Zaenal Faudin
Zainal Arifin Thoha
Zamroni Allief Billah
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar