Rabu, 16 September 2009

Puisi-Puisi Maghie Oktavia*

http://www.kompas.com/
Tiga Keping Keindahan

Menelusuri terowong hati
Kusapa kau,dia dan dirinya
Kau
Kelebat meteor yang lintasi jiwa
Menggurat ukiran palung hati terdalam
Terdiam anggun
Lalu sontak menyeruak
Bangkitkan ruh semara yang terlelap
Dia
Kerlip susastra yang taburi malamku
Kadang hilang
Tersaput mendung yang betah dengan kelam
Lalu kembali bercengkerama dalam senyap
Temani jelaga sunyiku
Dirinya
Baskara yang bujuk pagiku untuk tersenyum
Padanya hujan asinpun kerontang
Ia satukan sari pati kasih tersisa
Lalu beranjak pongah
Tapakkan fatamorgana
Aku
Masihlah milikku
yang tak ingin tinggalkan basat pada sesak
Karena kau,dia dan dirinya
Siluet terindah di jeda masa



Mata Hati yang Terlambat Terjaga

Kupungut siluet indah yang teronggok di sudut meja
Debu bingkai yang berjatuhan retaskan rangkaian frase
yang terpekur pada kenang
tahukah kau
awanku telah lelah dendangkan elegi pada kelam
dan selembar kasa kusam masih mendekap keping hati yang basah memerah
Menahun
Palawa coba gerogoti hibatku yang berkelana di atas fatamorgana
Jiwaku pun labil ikuti arahmu yang entah
Ku hanya temui senyap
Menjauhlah!
Kuingin tegakkan baluarti pada jalanku menuju karam
dapat kudengar dewi amor memaki mata hatiku yang terlambat terjaga
di atas asaku yang tersudut pada diam
Ahhhh…
Letih ku memeluk doktrin kesetiaan!



Terbelenggu Sepi

Kucoba langkahkan kakiku yang lesu diatas petak-petak ubin yang berdebu.
Syaraf di tubuh rumah ini terasa membeku bersama hatiku yang layu.
Aku tergugu…mencoba ingkari setiap tarikan nafasku yang pilu.

Kutermenung
di antara jendela yang sunyi
Menjemput senja tak bertepi
Tak dapat kunikmati aurora
Merah,hijau,ungu…
Entah,semua bergradasi jadi kelabu

“Mendekat sini,nak. Biarkan jiwa Ibu mendekapmu erat malam ini.
Kau adalah mestika terindah dalam hidupku. Tapi…”

Masih terngiang lirihmu yang tercekat
Di balik semburat wajahmu yang memucat

“Ruhku begitu merinduNya, nak”
“Apa maksudmu, bu? Kumohon jangan tinggalkan gamang di hatiku”
Namun kau hanya tersenyum syahdu lalu tertidur damai di atas peraduanmu

Jawabmu
Kau kirim lewat fajar yang layuhkan jantungku
Pada nisan yang tak bergeming oleh luruh air mataku
Takkan pernah kutemui lagi pelangi itu

Bu,tak ada yang tersisa untukku

Cakrawala kini terbungkus pakaian yang sama
Hitam…



Virga

Kuhirup setiap kepahitan di sela bayu yang resah
Tak sanggup penjarakan bulir bening pada kelopakku yang gundah
Kau pun tahu
Semara ini bukanlah virga pada mendungmu
pun sekedar roman picisan yang singgah pada kisahku
dan detik ini
Dua puluh empat jam tersisa dalam genggaman
Sebelum baku tubuhmu yang tersusun sempurna
tapaki altar suci bersamanya
Tinggalkan kalbuku yang berperang membekam gamang
andai bisa kuadili Tuhan kita
yang semestinya sama



Sang Penari

akulah sang penari
kesuma layu yang terkubur di tubir nista
Jarijari terus menyentuh lekuk tubuh yang gelisah
Hentakan irama rasuki gelora yang membuncah
Terlupakan sudah cerita tentang pekat
yang terselip di antara buku-buku kodrat
Mara menyeringai bahagia
Nikmati tiap gairah yang terteteskan
di antara peluh yang melekat
Kali ini ia berteriak
“takkan kubiarkan birahi pada koma!”



Setia yang Retak

Malam kembali sibukkan kelopak mata yang coba memeluk tidur
Membawa sebongkah hati yang menganga tertoreh luka
Kutuang darahnya dalam bejana terindah
lalu kuteguk sepuasnya hingga ku jengah

tak pedulikan lagi tafsir tentang tetesan embun dan air mata
karena ternyata keduanya saling mencinta



Luka yang Sempurna

Siluet di hadapan hanya terdiam
Saat mulai kurobek dada dan jelajahinya

Kemana hati?
Karena yang kutemui
hanya bercakbercak darah yang telah mengerak
Berserak…

Kucari dan kucari hingga layuh
Tapi yang ada cuma rongga kosong tak bernyawa

Jangan jangan di bawa ibuku ke kuburan?
atau digadaikan ayahku di pelelangan?
mungkinkah ditenggelamkan adikku di jeladri terdalam?

Ahhh…
Lebih baik tapakkan jiwa pada bumi
atau sembunyikan saja raga di rahimnya!

———-
*) Lahir di kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung pada 3 Oktober 1976. Lulusan Sastra Inggris UNPAD Bandung ini kini bekerja sebagai Voice Over talent di berbagai PH di Jakarta
Wadah persahabatan:E mail / FB / YM id : m4ghie@yahoo.co.id
Komunitas sastra :kemudian.com & apresiasi sastra

Tidak ada komentar:

A. Mustofa Bisri A'yat Khalili Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah El Khalieqy Acep Syahril Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu AF Denar Daniar Afrizal Malna Agus Manaji Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Maltuf Syamsury Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Ala Roa Aldika Restu Pramuli Alfatihatus Sholihatunnisa Alfiyan Harfi Ali Makhmud Ali Subhan Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Andry Deblenk Anggie Melianna Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Aprinus Salam Ariandalu S Arieyoko Ksmb Arya Winanda As Adi Muhammad Asep Sambodja Atrap S. Munir Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Badaruddin Amir Bakdi Sumanto Bambang Darto Bambang Kempling Bambang Widiatmoko Beni Setia Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sudjibto Bernard S. Y. Batubara Binhad Nurrohmat Budhi Setyawan Budi Palopo Bustan Basir Maras Chairul Abhsar Chavchay Saifullah Cut Nanda A. D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Afriady Dadang Ari Murtono Daisy Priyanti Daysi Priyanti Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Desti Fatin Fauziyyah Dewi Kartika Dharmadi Diah Budiana Diah Hadaning Dian Hartati Didik Komaidi Dimas Arika Mihardja Djoko Saryono Dody Kristianto Dorothea Rosa Herliany Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Edy Lyrisacra Effendi Danata Eimond Esya Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Nuryono El Sahra Mahendra Ellie R. Noer Elly Trisnawati Emha Ainun Nadjib Endang Supriadi Endang Susanti Rustamadji Eny Rose Eppril Wulaningtyas R Esha Tegar Putra Esti Nuryani Kasam Etik Widya Evi Idawati Evi Melyati Evi Sefiani Evi Sukaesih Fadhila Ramadhona Fahmi Faqih Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fatimah Wahyu Sundari Fauzi Absal Felix K. Nesi Fikri MS Fina Sato Firman Wally Fitrah Anugerah Frischa Aswarini Gampang Prawoto Ghaffur Al-Faqqih Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Gunawan Maryanto Gunoto Saparie Gus tf Sakai Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hari Leo Haris del Hakim Hasan Al Banna Hasan Aspahani Hasta Indriyana Helga Worotitjan Heri Latief Heri Listianto Heri Maja Kelana Herlinatiens Hudan Hidayat Hudan Nur Ibnu Wahyudi Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilenk Rembulan Imam S Arizal Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santoso Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indrian Koto Isbedy Stiawan ZS Iwan Gunadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Johan Khoirul Zaman Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Saputro Jufri Zaituna Jusuf AN Kadek Wara Urwasi Kadjie Bitheng MM Kartika Kusworatri Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Kirdjomuljo Kurnia Effendi Kurniawan Junaedhie Kurniawan Yunianto Kusprihyanto Namma Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lailatul Muniroh Landung Rusyanto Simatupang Lela Siti Nurlaila Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Linus Suryadi AG Liza Wahyuninto Lubis Grafura Lutfi Mardiansyah M. Badrus Alwi M. Faizi Maghfur Munif Maghie Oktavia Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marwanto Mas Marco Kartodikromo Mashuri Mathori A. Elwa Matroni el-Moezany Maya Mustika K. Mega Vristian Miftahul Abrori Mohammad Yamin Muhammad Ali Fakih Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muntamah Cendani Mustiar AR Mustofa W Hasyim Mutia Sukma Nadjib Kartapati Z Nanang Suryadi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Noor Sam Nunung S. Sutrisno Nur Iswantara Nur Lodzi Hady Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Pariyo Adi Pringadi AS Pringgo HR Puisi-Puisi Indonesia Purwadmadi Admadipurwa Puspita Rose Putri Sarinande R. Toto Sugiharto Rachmat Djoko Pradopo Raedu Basha Ragil Suwarno Pragolapati Rakai Lukman Rama Prabu Ramadhan KH Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Ribut Wijoto Rikard Diku Robin Al Kautsar Rozi Kembara Rudi Hartono Rusydi Zamzami S Yoga Sahaya Santayana Saiful Bakri Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Selendang Sulaiman Seli Desmiarti Sigit Sugito Sihar Ramses Simatupang Siska Afriani Sitok Srengenge Sitor Situmorang Slamet Rahardjo Rais Slamet Widodo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Harjanto Sahid Sri Jayantini Sri Setya Rahayu Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunardi KS Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutirman Eka Ardhana Syifa Aulia Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Ranusastra Asmara Teguh Triaton Tengsoe Tjahjono Tharie Rietha Thowaf Zuharon Timur Sinar Suprabana Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Ulfatin Ch Umbu landu Paranggi Unieq Awien Usman Arrumy W. Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyu Subuh Warih Wisatsana Wayan Sunarta Weni Suryandari Widi Astuti Wiji Thukul Winarni R. Y. Wibowo Yonathan Rahardjo Yosi M Giri Yudhi Herwibowo Yudhiono Aprianto Yurnaldi Yusri Fajar Yusuf Suharto Yuswan Taufiq Yuswinardi Zaenal Faudin Zainal Arifin Thoha Zamroni Allief Billah Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae