Jumat, 09 April 2010

Puisi-Puisi Fina Sato

http://www.sastra-indonesia.com/
Mungkin Aku Lupa Menghitung Kisah
: buat Rosadi

mungkin aku lupa menghitung kisah
menjadi sejarah pada awal perjalananmu
aku mengiris sungai dan batubatu hitam
yang semaikan suka duka pada akhir
malam sesak kelam

“hujan pun mengantarkan kepulanganmu
dalam kamar gelisahku,” sapamu sesaat
ketika malam merayap gigir di ujung jalan
yang laju tembus halimun pada gelap jalan berbatu
tapi matahari lindapkan kisah pada
lelaki dan segurit puisi

ada sebaris kenangan kausulam
pada punggung kesunyian akhir cerita
pun selayar pesan pejalan yang berangkat
pagi buta kepergiaan
bahkan tak ada janji pertemuan pada episode
tak sempat ditamatkan
waktu kelak bersumpah memberi ruang
untukmu menyapa perempuan yang sampai
di persimpangan

“titipkan sebait puisi untukku,” katamu
embun makin bekukan ujung jarijariku
memahat lekuk kata pada telapak tanganmu

kini aku hanya mampu mengenang
kisah malam lelaki kesah di persimpangan
semusim di rahim kotamu
purnama tak lagi telanjang

saat kepulangan di teras rumah,
hujan telah uraikan gelisah
dari awal cerita di bumi singgah
pada kota laluku

bumi singgah, 2005



Aku yang Tak Pernah Menjumpaimu di Stasiun Kota Kuno
: eko budihardjo—9 juni

Gedung-gedung tua, tangga penuh debu,
tiang-tiang lampu yang ringkih—karena riwayat cahaya
telah dicuri usia, dan trotoar menuju kota kuno
telah lama melumut.

Aku menghentak bunyi pedati
di jalan-jalan punah, ketika kau mengirim mimpi
senja hari tentang bangunan penjajah; atap rapuh.
Seperti aku yang tak pernah mampu menerjemahkanmu
di rusuk-rusuk pendopo yang bisu kuasa
nun terhunus matahari di peta lingkar matamu
Aku yang tiba-tiba disadap wahyu malaikat
tanpa rupa tanpa suara dan tanpa pengertian
yang tidak pernah aku tahu bahwa itu datang
darimu di pagi buta.

Entah apa yang sanggup aku gumamkan
dalam cuaca gasal petang itu
saat sebuah cerita cinta selesai di selasar peron
begitu pula yang kau katakan tentang kehidupan,
yang tidak pernah menjumpaimu sebagai hitungan
melainkan dalam sesak ingatan
serupa laju gerombol asap kereta api yang memacumu
pada rel-rel memoar kota kuno

kau yang mencintai sejarah dan jendela-jendela kayu jati
di gerbong-gerbong tunggu tanpa sesenti menemukan apa-apa
sepandang cerobong kelelangan dihujani bayu pana
selain gedung-gedung tua, tangga penuh debu,
tiang-tiang lampu yang ringkih—karena riwayat cahaya
telah dicuri usia,
aku tak pernah menjumpaimu
di stasiun kota kuno.

bumi singgah,
2009



Sajak Sepotong Bibir

tuhan mungkin sibuk mempertemukan kita kembali
masih ada segelas anggur yang tersisa malam ini
tak perlu cemas, sayang
kita masih punya angan
dan selintas memoar yang tersangkut di ranjang
angin pun masih lewat
sekedar membasuh kenangan yang tak henti memanjang

kau senang mencumbu langit dan gemulai bukit-bukit
padang sabana di persimpangan
pun seikat ranum bibirmu di peraduan

lelakiku, perempuanku
kekasihku dalam sepi
aku menulismu dengan bibir yang bergetar
pada catatan-catatan tua yang tersimpan rapi
di almari
kisahmu adalah petualangan sunyi
yang menari menggelandang hasrat sendiri

rumah sunyi
suara bumi
sepotong sajak ini bukan dukamu
dan melulu menyabit ruhmu
menampung ciuman kepedihanmu
tidak, kekasih
selembar cahaya tersangkut di celanaku
mewujud air mata
yang lupa bagai pertapa
bermain cinta

bumi singgah,
2005



Tak Pernah Kutemukan Wujudmu dalam Riuh
buat Wayan Sunarta

aku tak mengenalmu di Parangtritis atau Tanah Lot
tapi dari potret diri
yang bercerita tentang
sajak-sajak yang menuai sepi
kisahmu

tak pernah kutemukan wujudmu dalam riuh
pada kabut atau hiruk pikuk mimpi
yang menuai arak-arak malam
tapi dari hutan cemara dan
notasi pantai
yang melantunkan musik ombak anak-anak pasir
dan tarian kaki-kaki telanjang para gadis di tepian

seusai tarian laut itu aku hanya menyapamu
dalam kata-kata pada sebuah puisi
tentang ingatan
ihwal seorang perempuan
bukan dongeng si penjaga cahaya
hanya memainkan serenade untukku
menjumpaimu dalam sapa
pada sajak-sajak sendu
tak berwarta

bumi singgah,
2005

*) Sihir Terakhir, Antologi Puisi Penyair Perempuan ASAS, Penerbit PUstaka puJAngga, 2009.

Tidak ada komentar:

A. Mustofa Bisri A'yat Khalili Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah El Khalieqy Acep Syahril Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu AF Denar Daniar Afrizal Malna Agus Manaji Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Maltuf Syamsury Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Ala Roa Aldika Restu Pramuli Alfatihatus Sholihatunnisa Alfiyan Harfi Ali Makhmud Ali Subhan Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Andry Deblenk Anggie Melianna Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Aprinus Salam Ariandalu S Arieyoko Ksmb Arya Winanda As Adi Muhammad Asep Sambodja Atrap S. Munir Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Badaruddin Amir Bakdi Sumanto Bambang Darto Bambang Kempling Bambang Widiatmoko Beni Setia Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sudjibto Bernard S. Y. Batubara Binhad Nurrohmat Budhi Setyawan Budi Palopo Bustan Basir Maras Chairul Abhsar Chavchay Saifullah Cut Nanda A. D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Afriady Dadang Ari Murtono Daisy Priyanti Daysi Priyanti Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Desti Fatin Fauziyyah Dewi Kartika Dharmadi Diah Budiana Diah Hadaning Dian Hartati Didik Komaidi Dimas Arika Mihardja Djoko Saryono Dody Kristianto Dorothea Rosa Herliany Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Edy Lyrisacra Effendi Danata Eimond Esya Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Nuryono El Sahra Mahendra Ellie R. Noer Elly Trisnawati Emha Ainun Nadjib Endang Supriadi Endang Susanti Rustamadji Eny Rose Eppril Wulaningtyas R Esha Tegar Putra Esti Nuryani Kasam Etik Widya Evi Idawati Evi Melyati Evi Sefiani Evi Sukaesih Fadhila Ramadhona Fahmi Faqih Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fatimah Wahyu Sundari Fauzi Absal Felix K. Nesi Fikri MS Fina Sato Firman Wally Fitrah Anugerah Frischa Aswarini Gampang Prawoto Ghaffur Al-Faqqih Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Gunawan Maryanto Gunoto Saparie Gus tf Sakai Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hari Leo Haris del Hakim Hasan Al Banna Hasan Aspahani Hasta Indriyana Helga Worotitjan Heri Latief Heri Listianto Heri Maja Kelana Herlinatiens Hudan Hidayat Hudan Nur Ibnu Wahyudi Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilenk Rembulan Imam S Arizal Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santoso Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indrian Koto Isbedy Stiawan ZS Iwan Gunadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Johan Khoirul Zaman Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Saputro Jufri Zaituna Jusuf AN Kadek Wara Urwasi Kadjie Bitheng MM Kartika Kusworatri Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Kirdjomuljo Kurnia Effendi Kurniawan Junaedhie Kurniawan Yunianto Kusprihyanto Namma Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lailatul Muniroh Landung Rusyanto Simatupang Lela Siti Nurlaila Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Linus Suryadi AG Liza Wahyuninto Lubis Grafura Lutfi Mardiansyah M. Badrus Alwi M. Faizi Maghfur Munif Maghie Oktavia Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marwanto Mas Marco Kartodikromo Mashuri Mathori A. Elwa Matroni el-Moezany Maya Mustika K. Mega Vristian Miftahul Abrori Mohammad Yamin Muhammad Ali Fakih Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muntamah Cendani Mustiar AR Mustofa W Hasyim Mutia Sukma Nadjib Kartapati Z Nanang Suryadi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Noor Sam Nunung S. Sutrisno Nur Iswantara Nur Lodzi Hady Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Pariyo Adi Pringadi AS Pringgo HR Puisi-Puisi Indonesia Purwadmadi Admadipurwa Puspita Rose Putri Sarinande R. Toto Sugiharto Rachmat Djoko Pradopo Raedu Basha Ragil Suwarno Pragolapati Rakai Lukman Rama Prabu Ramadhan KH Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Ribut Wijoto Rikard Diku Robin Al Kautsar Rozi Kembara Rudi Hartono Rusydi Zamzami S Yoga Sahaya Santayana Saiful Bakri Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Selendang Sulaiman Seli Desmiarti Sigit Sugito Sihar Ramses Simatupang Siska Afriani Sitok Srengenge Sitor Situmorang Slamet Rahardjo Rais Slamet Widodo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Harjanto Sahid Sri Jayantini Sri Setya Rahayu Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunardi KS Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutirman Eka Ardhana Syifa Aulia Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Ranusastra Asmara Teguh Triaton Tengsoe Tjahjono Tharie Rietha Thowaf Zuharon Timur Sinar Suprabana Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Ulfatin Ch Umbu landu Paranggi Unieq Awien Usman Arrumy W. Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyu Subuh Warih Wisatsana Wayan Sunarta Weni Suryandari Widi Astuti Wiji Thukul Winarni R. Y. Wibowo Yonathan Rahardjo Yosi M Giri Yudhi Herwibowo Yudhiono Aprianto Yurnaldi Yusri Fajar Yusuf Suharto Yuswan Taufiq Yuswinardi Zaenal Faudin Zainal Arifin Thoha Zamroni Allief Billah Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae