Senin, 28 Juni 2010

Puisi-Puisi Dea Anugrah

http://oase.kompas.com/
A HIMSA

/1/
tibatiba cermin menukar wajahku dengan wajah gandhi!
yang jelek dan malang
lantaran terus mengapung dalam benak seribu orang

yang mengemis sedikit saja pelajaran
tentang cinta dan rasa manis di pelataran
sajakku

yang terkapar dan membusuk

di depan kios binatu
sebelum sempat membasuh abu
yang selama ini kami raupkan di wajah-wajah dan kuku-kuku

“o ahimsa,
ahimsa…”

/2/
–timor-timor, aceh, sampit
lalu apalagi yang harus kami isikan
kedalam cangkirmu?
tempat seharihari kami tumpahruahkan
darah usang pemberian ibu, sebagai pelarian dari rasa bosan yang terus memburu

Jogjakarta, Mei-Juni 2009



AKU INGIN
—persembahan kecil buat mama, papa & aam di rumah

/0/
kueja namamu pada bulan
yang meneteskan malam bersama hujan
.
tersebab balada-balada cengeng
dan drama-drama murahan
dada kita gerimis
wajahmu meringis
dan engkau menangis
memelukku
dan mengiris
dalam sajakku

/0/
aku mencintaimu.

tapi dengan apa kupeluk dirimu?
sedang tak kupahami katakata itu
sedang tak kumengerti bahasa yang menyusunmu*
maka aku memintamu dengan diamku.

aku
ingin
mencintaimu

dalam
diamku.
izinkan
aku menge-
cupmu
dengan
diamku.

Jogjakarta, april 2009
*) digubah dari sebaris puisi Rozi Kembara



BENARKAH SEBUAH SAJAK CENGENG?

/1/
kau tampak lelah
sehabis menempuh hujan di sepanjang malam
memeluk dinginnya padang rumputan
dimana nafas-nafas kita tertanam

ah, hampir saja aku lupa
mari kubuatkan segelas teh hangat mélange quartier untukmu.

/1/
ya, segeralah diminum, tapi jangan lupa berdoa.

.sayang.

/2/
jangan pergi lagi, ya.
sudah bosan aku kau tinggalkan
dalam ribuan kata

dan malam-malam bisu.
kini saatnya kau dan aku. bersama sepanjang waktu
membakar rindu. menertawai rindu.

Jogja, April 2009



BOCAH BELANG

di dalam sebuah rumah beratap serabut hitam
berdinding lapuk dan berlantai lumpur
yang juga hitam

seorang bocah berkulit belang
yang wajahnya legam.
telanjang, dan menangis dengan kencang
seolah tak peduli
pada lalat-lalat yang mengerubungi
koreng di lengan, kaki serta pantatnya
yang mulai membusuk

menebarkan bau menusuk
pengundang lalat-lalat datang

o bocah itu menjerit lirih
mengantarkan suaranya pergi
meninggalkan dirinya sendiri
di dalam gubuk nestapa
yang reyot dan bakal roboh di atas mayat keluarganya

namun entah di hari keberapa
suatu pagi
bocah itu tibatiba berhenti menangis
tapi juga tak bergembira
ia melamun
membuang jauh tatapannya ke luar jendela
membayangkan ibu memanggil namanya seperti biasa
seraya mengatakan kalau semua ini tak nyata
kalau semuanya baik-baik saja

“ya, semuanya baik-baik saja sayang! seperti biasa!”,
suara seseorang bergema

bocah itu kaget
ia melihat sekeliling
namun tak ada siapa-siapa, selain tubuh ayah-ibu beserta saudara-saudaranya
yang telah membiru

dan genangan darah yang berkerak
mengotori dinding lapuk yang belum lama di cat ayahnya
barang-barang berserakan
vas bunga pecah, foto keluarga remuk kacanya, mainan yang berhamburan, pisau…
pisau yang penuh bercak darah yang telah mengering
digenggamnya pisau itu

ah, sekarang ia ingat semuanya

seberkas sinar matahari pagi yang masuk melalui celah-celah atap menerangi pondok itu seperti biasa
bocah itu tersenyum
pisau itu tersenyum
mayat-mayat itu tersenyum
semua yang ada di rumah itu tersenyum

/2/
penonton dan pemain bertepuk tangan
tertawa, berkekehan senang.
tetapi dramanya belum usai. drama ini belum usai. sayang.

aku menangis. airmataku tertawa.

Jogja, Mei 2009
——–
*) Dea Anugrah. Lahir di Pangkalpinang, Bangka Belitung, 27 Juni 1991. Aktif menulis puisi. Saat ini sedang menempuh pendidikan di Fakultas Filsafat UGM. Memilih untuk menjadi penyair karena gemar mabuk puisi dan berbulat tekad untuk meminangnya. Setelah menikah, belakangan semakin memantapkan diri berada di jalur poligami, hidup dengan istri-istri terkasih: bulan, malam, buku dan puisi.

Tidak ada komentar:

A. Mustofa Bisri A'yat Khalili Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah El Khalieqy Acep Syahril Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu AF Denar Daniar Afrizal Malna Agus Manaji Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Maltuf Syamsury Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Ala Roa Aldika Restu Pramuli Alfatihatus Sholihatunnisa Alfiyan Harfi Ali Makhmud Ali Subhan Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Andry Deblenk Anggie Melianna Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Aprinus Salam Ariandalu S Arieyoko Ksmb Arya Winanda As Adi Muhammad Asep Sambodja Atrap S. Munir Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Badaruddin Amir Bakdi Sumanto Bambang Darto Bambang Kempling Bambang Widiatmoko Beni Setia Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sudjibto Bernard S. Y. Batubara Binhad Nurrohmat Budhi Setyawan Budi Palopo Bustan Basir Maras Chairul Abhsar Chavchay Saifullah Cut Nanda A. D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Afriady Dadang Ari Murtono Daisy Priyanti Daysi Priyanti Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Desti Fatin Fauziyyah Dewi Kartika Dharmadi Diah Budiana Diah Hadaning Dian Hartati Didik Komaidi Dimas Arika Mihardja Djoko Saryono Dody Kristianto Dorothea Rosa Herliany Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Edy Lyrisacra Effendi Danata Eimond Esya Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Nuryono El Sahra Mahendra Ellie R. Noer Elly Trisnawati Emha Ainun Nadjib Endang Supriadi Endang Susanti Rustamadji Eny Rose Eppril Wulaningtyas R Esha Tegar Putra Esti Nuryani Kasam Etik Widya Evi Idawati Evi Melyati Evi Sefiani Evi Sukaesih Fadhila Ramadhona Fahmi Faqih Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fatimah Wahyu Sundari Fauzi Absal Felix K. Nesi Fikri MS Fina Sato Firman Wally Fitrah Anugerah Frischa Aswarini Gampang Prawoto Ghaffur Al-Faqqih Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Gunawan Maryanto Gunoto Saparie Gus tf Sakai Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hari Leo Haris del Hakim Hasan Al Banna Hasan Aspahani Hasta Indriyana Helga Worotitjan Heri Latief Heri Listianto Heri Maja Kelana Herlinatiens Hudan Hidayat Hudan Nur Ibnu Wahyudi Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilenk Rembulan Imam S Arizal Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santoso Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indrian Koto Isbedy Stiawan ZS Iwan Gunadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Johan Khoirul Zaman Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Saputro Jufri Zaituna Jusuf AN Kadek Wara Urwasi Kadjie Bitheng MM Kartika Kusworatri Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Kirdjomuljo Kurnia Effendi Kurniawan Junaedhie Kurniawan Yunianto Kusprihyanto Namma Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lailatul Muniroh Landung Rusyanto Simatupang Lela Siti Nurlaila Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Linus Suryadi AG Liza Wahyuninto Lubis Grafura Lutfi Mardiansyah M. Badrus Alwi M. Faizi Maghfur Munif Maghie Oktavia Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marwanto Mas Marco Kartodikromo Mashuri Mathori A. Elwa Matroni el-Moezany Maya Mustika K. Mega Vristian Miftahul Abrori Mohammad Yamin Muhammad Ali Fakih Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muntamah Cendani Mustiar AR Mustofa W Hasyim Mutia Sukma Nadjib Kartapati Z Nanang Suryadi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Noor Sam Nunung S. Sutrisno Nur Iswantara Nur Lodzi Hady Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Pariyo Adi Pringadi AS Pringgo HR Puisi-Puisi Indonesia Purwadmadi Admadipurwa Puspita Rose Putri Sarinande R. Toto Sugiharto Rachmat Djoko Pradopo Raedu Basha Ragil Suwarno Pragolapati Rakai Lukman Rama Prabu Ramadhan KH Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Ribut Wijoto Rikard Diku Robin Al Kautsar Rozi Kembara Rudi Hartono Rusydi Zamzami S Yoga Sahaya Santayana Saiful Bakri Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Selendang Sulaiman Seli Desmiarti Sigit Sugito Sihar Ramses Simatupang Siska Afriani Sitok Srengenge Sitor Situmorang Slamet Rahardjo Rais Slamet Widodo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Harjanto Sahid Sri Jayantini Sri Setya Rahayu Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunardi KS Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutirman Eka Ardhana Syifa Aulia Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Ranusastra Asmara Teguh Triaton Tengsoe Tjahjono Tharie Rietha Thowaf Zuharon Timur Sinar Suprabana Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Ulfatin Ch Umbu landu Paranggi Unieq Awien Usman Arrumy W. Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyu Subuh Warih Wisatsana Wayan Sunarta Weni Suryandari Widi Astuti Wiji Thukul Winarni R. Y. Wibowo Yonathan Rahardjo Yosi M Giri Yudhi Herwibowo Yudhiono Aprianto Yurnaldi Yusri Fajar Yusuf Suharto Yuswan Taufiq Yuswinardi Zaenal Faudin Zainal Arifin Thoha Zamroni Allief Billah Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae