Jumat, 25 November 2011

Puisi-Puisi Marhalim Zaini

http://nasional.kompas.com/
mitos satu:
indrapura, melayu champa

yang tumbang, saat ia menyerang
dari arah laut
adalah betismu, puteri dai viet

Puisi-Puisi Indrian Koto

http://www.suarakarya-online.com/
Jika

Jika hidup hanya melayari
kesakitan demi kesakitan
adakah sungguhsungguh
apa yang dijanjikan kitabkitab
tentang indah dan bahagia?

Kamis, 10 November 2011

Puisi-Puisi Remy Sylado

Kompas, 29 Okt 2009
Jerit Sandal Jepit

Di celah-celah sudut sempit terhimpit
Manusia seperti sandal jepit menjerit-jerit
Pohon-pohon pun tertawa
Tertawa melihat manusia

Puisi-Puisi Bambang Kempling

http://sastra-indonesia.com/
Review: Utopia Bunga-bunga

setelah lama kau sembunyikan luka
di bening mata anak-anak
bersama kita akan menulis
mimpi esok hari
setangkai bunga pagi
kepakan sayap kupu-kupu
adalah taman firdaus
yang mungkin pernah kita jaga

Puisi-Puisi Agus R. Sarjono

Republika, 11 Juli 1999

Di Jembatan Mirabeu

Di bawah jembatan Mirabeu,
mengalir cinta Appolonaire juga cemasku.
Kupandangi langit biru
dan terbayang kembali jembatan merah.
Siapa yang mengecatnya dengan warna darah?

Puisi-Puisi Heri Latief

http://sastra-indonesia.com/
Uang dan Tuhan

koalisi pahala dan rayuan dosa
manusia lupa dipeluk maksiat
dalam doa doa yang tak berniat
cuma sekedar pameran morailitas?

berlombalah membeli status suci
lupakan saja setan gentayangan
yang dipercaya adalah uang semata
kekuasaan pun mencetak kerakusan

pidato demi pidato bersaut-sautan
semua berjanji atas nama rakyat
hasilnya hanya pepesan kosong
faktanya duitlah yang jadi tuhan!

Amsterdam, 2 sptember 2011



Proteslah ketidakadilan

jutaan orang pergi ke luar negeri, karena negerinya tak bisa memberikan apa yang diharapkannya: pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. jutaan orang indonesia terbang seperti burung merpati patah hati, patah semangatnya akibat ketidakadilan yang terjadi di negerinya, sedangkan di depan mata kita yang kaya makin kaya dengan harta hasil koneksinya, dan yang miskin berputar-putar frustasi di lingkungan serba kekurangan.

jutaan orang setiap 5 tahun sekali dibujuk janji-janji politisi, yang menjanjikan masa depan lebih baik, tapi nyatanya janji itu cuma pepesan kosong, janji bulan madu pemilu selalu bau kebohongan. politisi busuk memamerkan kebusukannya dengan menghamburkan uang negara, dan rakyat miskin dibiarkan mati di dalam lumbung padi.

indonesia yang alamnya kaya raya ini hanya dinikmati segelintir orang di dalam lingkaran kekuasaan, merekalah yang bertanggung jawab atas kematian marsinah, ruyati dan jutaan orang yang tiap hari diperbudak oleh orang asing. harga diri bangsa hanya seharga selembar kertas bernama paspor tanpa kehormatan. penderitaan bangsa budak memang menyakitkan, di abad ke 21 ini ternyata kita masih jadi bangsa kuli yang dihina bangsa asing secara membabi buta.

tak ada gunanya bapak berpidato di depan kongres buruh sedunia, tak ada gunanya tepuk tangan basa basi yang dibangga-banggakan itu, karena bangsa kita masih jadi budak belian yang dijual oleh pemerintahnya sendiri!

hanya rakyat yang kritis dan sadar akan harga dirinya akan melawan semua ketidakadilan yang menindasnya.

amsterdam, 25 juni 2011



Antagonisme
: kepada firmandaru

rumah impian di batas senja
jaringan kata dibalut luka
kaca membias masa depan

panjangnya gelombang memori
rindunya mimpi jadi puisi
siapa sangka dibakar sepi

Amsterdam, 02/06/2011



Kodratnya

puluhan tahun jadi orang asing
ternyata indonesia yang dimimpinya

oya?

kebudayaan tak bisa dicangkokkan
manusia selalu kembali ke kodratnya

Amsterdam, 04/09/2011

Puisi-Puisi Hudan Hidayat

Republika, 26 Sep 1999
 
Akulah yang Kau Panggil Malam itu
 
Akulah yang kau panggil malam itu, ketika hujan menderu?
Memang kulihat kau di sana, dengan payung di tangan.
Tapi apa yang di tangan kananmu?
Anak kita?
aku tak percaya:
Bukankah ia telah mati, pagi tadi?

Puisi-Puisi Ahmad Fatoni*

http://sastra-indonesia.com/
SANUR BEACH

resah bak purnama tak sudah
gundahku siapa bilang melelah
di balik pesonamu
pekikan rindu bertalu-talu

aku terhuyung-huyung lalu terpaku
hanyut dalam hempasan waktu
agar laut tetap membiru
bahteramu tetap melaju

tulus asaku tak henti-henti
mencumbui pantai itu
menunggu peziarah kembali
berharap garam semanis madu

(Kamis, 5 Mei 2011)



KUTA BEACH

begitu bumi mengubur matahari
jejakmu tampak jelas berdiri
sebagaimana janji tak bertepi
bertali di jari-jemari
inikah ikrar suci?

memori demi memori bersahutan
memenuhi ruang perjanjian
huruf-hurufmu lalu menjelma kata
menjerit tanpa suara

malam-malam semata mengundang rasa
mendekap sejuta asa
tapi aku tak tahu harus berucap apa

(Jumat, 6 Mei 2011)



DREAM LAND

masihkah kau ingat dari sudut nun jauh
selaksa sajak tentang keluh kesah
menagih telunjuk penentu arah
tanda dunia belum berubah

deburan ombak yang kau antar
menumbuhkan putik-putik mawar
berakar segala sabar
laksana selendang yang masih melingkar
di punggung kapal yang terus berlayar

(Sabtu, 7 Mei 2011)

*) Ahmad Fatoni, kelahiran Surabaya, alumnus sastra Arab dari International Islamic University Islamabad Pakistan. Beberapa karya tulis; cerpen, puisi, esai, dan resensi sastra, pernah dimuat di majalah URTV (Malaysia), Al-Wathan (Malaysia), Kompas, Bisnis Indonesia, Seputar-Indonesia, Koran Tempo, Republika, Media Indonesia, Harian Pelita, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Suara Muhammadiyah, Jawa Pos, Radar Surabaya, Surya, Surabaya News, Surabaya Post, Duta Masyarakat, Harian Bhirawa, Malang Post, Sriwijaya Post, Waspada, Posinfo, Koran Pendidikan, Reform, Bestari, Nadi, Jurnal Ulumuddin-FAI, media elektronika //www.cybersastra.net// dan http://sastra-indonesia.com. Sebagian puisi sempat dibukukan dalam Antologi Puisi Indonesia 1997 (Angkasa Bandung) dan antologi puisi Nggombal (2001). Kini bergiat pada Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF) Universtas Muhammadiyah Malang.

A. Mustofa Bisri A'yat Khalili Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah El Khalieqy Acep Syahril Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu AF Denar Daniar Afrizal Malna Agus Manaji Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Maltuf Syamsury Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Ala Roa Aldika Restu Pramuli Alfatihatus Sholihatunnisa Alfiyan Harfi Ali Makhmud Ali Subhan Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Andry Deblenk Anggie Melianna Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Aprinus Salam Ariandalu S Arieyoko Ksmb Arya Winanda As Adi Muhammad Asep Sambodja Atrap S. Munir Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Badaruddin Amir Bakdi Sumanto Bambang Darto Bambang Kempling Bambang Widiatmoko Beni Setia Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sudjibto Bernard S. Y. Batubara Binhad Nurrohmat Budhi Setyawan Budi Palopo Bustan Basir Maras Chairul Abhsar Chavchay Saifullah Cut Nanda A. D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Afriady Dadang Ari Murtono Daisy Priyanti Daysi Priyanti Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Desti Fatin Fauziyyah Dewi Kartika Dharmadi Diah Budiana Diah Hadaning Dian Hartati Didik Komaidi Dimas Arika Mihardja Djoko Saryono Dody Kristianto Dorothea Rosa Herliany Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Edy Lyrisacra Effendi Danata Eimond Esya Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Nuryono El Sahra Mahendra Ellie R. Noer Elly Trisnawati Emha Ainun Nadjib Endang Supriadi Endang Susanti Rustamadji Eny Rose Eppril Wulaningtyas R Esha Tegar Putra Esti Nuryani Kasam Etik Widya Evi Idawati Evi Melyati Evi Sefiani Evi Sukaesih Fadhila Ramadhona Fahmi Faqih Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fatimah Wahyu Sundari Fauzi Absal Felix K. Nesi Fikri MS Fina Sato Firman Wally Fitrah Anugerah Frischa Aswarini Gampang Prawoto Ghaffur Al-Faqqih Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Gunawan Maryanto Gunoto Saparie Gus tf Sakai Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hari Leo Haris del Hakim Hasan Al Banna Hasan Aspahani Hasta Indriyana Helga Worotitjan Heri Latief Heri Listianto Heri Maja Kelana Herlinatiens Hudan Hidayat Hudan Nur Ibnu Wahyudi Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilenk Rembulan Imam S Arizal Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santoso Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indrian Koto Isbedy Stiawan ZS Iwan Gunadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Johan Khoirul Zaman Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Saputro Jufri Zaituna Jusuf AN Kadek Wara Urwasi Kadjie Bitheng MM Kartika Kusworatri Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Kirdjomuljo Kurnia Effendi Kurniawan Junaedhie Kurniawan Yunianto Kusprihyanto Namma Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lailatul Muniroh Landung Rusyanto Simatupang Lela Siti Nurlaila Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Linus Suryadi AG Liza Wahyuninto Lubis Grafura Lutfi Mardiansyah M. Badrus Alwi M. Faizi Maghfur Munif Maghie Oktavia Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marwanto Mas Marco Kartodikromo Mashuri Mathori A. Elwa Matroni el-Moezany Maya Mustika K. Mega Vristian Miftahul Abrori Mohammad Yamin Muhammad Ali Fakih Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muntamah Cendani Mustiar AR Mustofa W Hasyim Mutia Sukma Nadjib Kartapati Z Nanang Suryadi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Noor Sam Nunung S. Sutrisno Nur Iswantara Nur Lodzi Hady Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Pariyo Adi Pringadi AS Pringgo HR Puisi-Puisi Indonesia Purwadmadi Admadipurwa Puspita Rose Putri Sarinande R. Toto Sugiharto Rachmat Djoko Pradopo Raedu Basha Ragil Suwarno Pragolapati Rakai Lukman Rama Prabu Ramadhan KH Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Ribut Wijoto Rikard Diku Robin Al Kautsar Rozi Kembara Rudi Hartono Rusydi Zamzami S Yoga Sahaya Santayana Saiful Bakri Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Selendang Sulaiman Seli Desmiarti Sigit Sugito Sihar Ramses Simatupang Siska Afriani Sitok Srengenge Sitor Situmorang Slamet Rahardjo Rais Slamet Widodo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Harjanto Sahid Sri Jayantini Sri Setya Rahayu Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunardi KS Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutirman Eka Ardhana Syifa Aulia Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Ranusastra Asmara Teguh Triaton Tengsoe Tjahjono Tharie Rietha Thowaf Zuharon Timur Sinar Suprabana Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Ulfatin Ch Umbu landu Paranggi Unieq Awien Usman Arrumy W. Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyu Subuh Warih Wisatsana Wayan Sunarta Weni Suryandari Widi Astuti Wiji Thukul Winarni R. Y. Wibowo Yonathan Rahardjo Yosi M Giri Yudhi Herwibowo Yudhiono Aprianto Yurnaldi Yusri Fajar Yusuf Suharto Yuswan Taufiq Yuswinardi Zaenal Faudin Zainal Arifin Thoha Zamroni Allief Billah Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae